Pages

Wednesday 28 September 2011

Apple L.O.V.E


It has been long since i ever loved someone other than my family.
but then, you came into my life. your existence changed my life throughly.
BEFORE :-
1. i rarely text with someone, more than 5 messages.
2. i rarely call someone and talk for hours. in fact, i never called my ex when i was with him.
3. i rarely play my keyboard for anyone else.
4.i never told anyone else what chocolate do i love the most even to my family.
5.i love my laptop the most.
.
.
.
but, AFTER i know you :-
1. texting with you is a MUST.
2.talk trough phone with you EVERY NIGHT for hours.
3.i PLAYED SONGS for you to listen to with my KEYBOARD.
music-love-quotes
4. and you are the first person to know i love KINDER BUENO.
bueno-zoom
5. i love you more than my laptop
1jPgfTn5Rpd00y1v1cd51g25o1_400
.
.
.
i want to live with you and be right beside you whenever you need me.
because. . . . .
i-love-you-words-by-thinklia
.
.
.
but i know you can’t accept me right now.
but i’ll wait for you.
i wont be mad at you.
despite whatever people said about you, whatever you mentioned about yourself, and whatever you may thought,
i just wanted to say that . . . .
13-02-10_190908
.
.
.
ouh…just realized that i haven’t eat anything since morning =.=’..gastrik dah malam ni~
Monday 26 September 2011

Bagaimana Menambah Nikmat Allah

Nikmat terbahagi kepada tiga:
1. Nikmat yang dikecapi dan disedari oleh hamba.
2. Nikmat mendatang yang diidamkan oleh hamba.
3. Nikmat yang dikecapi oleh hamba tetapi tidah disedarinya.

Apabila Allah ingin menyempurnakan nikmatnya ke atas hambaNya, Dia akan mengenalkan nikmat yang dikecapinya sekarang dan mengurniakannya sifat syukur. Sifat syukur tersebut akan mengikat nikmat tersebut supaya tidak hilang. Sesungguhnya nikmat akan hilang dengan maksiat dan diikat dengan ketaatan. Kemudian Allah akan menunjukkannya jalan amal agar dia mendapat nikmat yang dinantikannya. 
Kemudian Allah akan menunjukkan kepadanya jalan mati (yang tidak bersambung kepada amal) dan menjauhkannya dari jalan itu. Allah akan menunjukkan cara agar dia menjauhi jalan itu. Apabila dia menyempurnakan semua itu, Allah akan memperkenalkannya akan nikmat yang dikecapinya sekarang tetapi tidak diketahuinya. 
Diceritakan bahawa seorang Badwi masuk menemui Harun Ar-Rasyid lalu berkata:
“Wahai Amirul Mu’minin. Moga-moga Allah mengekalkan nikmatmu sekarang dengan kamu sentiasa mensyukurinya. Moga-moga Allah mengurniakan nikmat yang kamu harapkan dengan kamu bersangka baik terhadapNya dan sentiasa mentaatinya. Moga-moga Allah akan mengenalkanmu kepada nikmat yang kamu kecapi sekarang tetapi kamu tidak mengetahuinya agar kamu mensyukurinya.”
IBNU QAYYIM AL-JAUZI 
Sunday 25 September 2011

Di Ambang Rindu


Di pagi yang kelam,
Ku tersedar dalam cahaya,
Lantas memori indah mengimbau,
Disaat itu,
Rindu kian memuncak,
Pada insan bernama kekasih.

Ya Allah...
Jangan jadikan kerinduan ini satu kelalaian,
Jangan jadikan kerinduan ini satu kealpaan,
Jangan jadikan kerinduan ini...
Meragut kerinduan utama padaMu dan ar-Rasul.

Sesungguhnya Ya Rahman...
Engkau mengetahui hati-hati hambaMu yang merindu,
Merindu pada insan yang tidak pasti,
Namun dia adalah harapan,
Kerana kami pernah mengukir janji,
Menaruh rasa rindu kami,
Menahan rasa rindu kini,
Yang ada hanya rindu padaMu, Sang Pencipta rindu,
Hingga tiba saatnya,
Rindu yang halal itu milik kami...

Maka Ya Rahman...
Teguhkan hati dan jiwa kami yang sedang merindu,
Jangan biarkan rindu itu mekar dan terus berbunga,
Mematuk dan terus menular bisanya,
Hingga bisa menjadi nanah merbahaya,
Dibuai angan dan mimpi yang tidak berkesudahan,
Kerana,
Semuanya tiada erti tanpa redhaMu,
Ya Rabbi..

Tuesday 13 September 2011

♥ƸӜƷ♥.RINDU.♥ƸӜƷ♥


Assalamualaikum wbt..

Andai masa boleh diputar kembali,
Akan aku putar dan biarkan ia terhenti
Terhenti pada zaman ku ditarbiyah dengan sebenar-benar tarbiyah
Terhenti pada zaman ku dibajai dengan sebenar-benar ilmu

Ku rindu tempat itu
tempat yang mengajarku erti jihad
Erti susah dan payah menuju ilahi

Tidak mungkin luput dariku
kenangan terindah di tempat itu
Bersama mereka yang seangkatan denganku
Mencari dan mengejar sinar ilahi

Kini aku di sini
Di sebuah tempat yang juga mengajarkanku erti jihad
Iaitu tempat untuk beramal dengan apa yang dipelajari
Sesungguhnya benarlah kata-kata seseorang bahawa
tarbiyah itu bermula selepas tazbih kifarah

Namun ku rasa lemah
kerana tanpa mereka yang sentiasa bersamaku
Aku bukan sehebat mereka yang mampu berkata cukuplah Allah bagiku
Aku ini seperti Musa yang amat mengharapkan Harun sebagai penguat diri

Oh Tuhan, ku rindu mereka itu
Akhwat-akhwat tercinta
Sampaikan salam rinduku untuk mereka
Bersama doa-doa semoga mereka itu tsabat dijalanMu.

Wassalam...
Sunday 4 September 2011

MELEMBUTKAN SUARA


بسم الله الرحمن الرحيم
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ
Maka janganlah kalian tunduk dalam ucapan hingga berkeinginan jeleklah orang yang di hatinya ada penyakit.” (Al-Azhab: 32)
sementara diketahui , tabiat seorang remaja putri, ia merasa malu dan memerah wajahnya bila berbicara dengan lelaki mana pun. Apakah ini termasuk hal yang dilarang bila sampai suaranya berubah saat ia terpaksa berbicara?
Jawab:
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullahu menjawab:
Pertama: seorang wanita tidak boleh berbicara dengan lelaki yang bukan mahramnya (ajnabi) kecuali bila dibutuhkan dan dengan suara yang tidak membangkitkan syahwat lelaki. Juga si wanita tidak boleh memperluas pembicaraan dengan lelaki ajnabi melebihi kebutuhan.
Kedua: Melembutkan suara yang dilarang dalam Al-Qur’an adalah melunakkan suara dan membaguskannya sehingga dapat membangkitkan fitnah. Oleh karena itu, seorang wanita tidak boleh mengajak bicara lelaki ajnabi dengan suara yang lembut. Ia tidak boleh pula berbicara dengan lelaki ajnabi sebagaimana berbicara dengan suaminya, karena hal tersebut dapat menggoda, menggerakkan syahwat, dan terkadang menyeret kepada perbuatan keji. Sementara itu, telah dimaklumi bahwa syariat yang penuh hikmah ini datang untuk menutup segala jalan/perantara yang mengantarkan kepada hal yang dilarang.
Adapun perubahan suara si wanita karena malu tidaklah termasuk melembutkan suara. Wallahu a’lam.
(Jaridah al-Muslimun no. 68, sebagaimana dinukil dalam Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah, hal. 689-690)
(Sumber: Asy Syari’ah No. 61/VI/1431 H/2010; katagori: Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah; halaman 93)







ADAB BERBICARA BAGI SEORANG MUSLIMAH


ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH
Wahai saudariku muslimah………
1) Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman:
” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).
Ertinya:
“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahawa di sana ada yang sentiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)
Ertinya:
“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.
1) Bacalah Al qur’an Al-karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid seharianmu, dan sentiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar pada hari kiamat nanti.
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما- عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت ترتّل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:
dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.
HR.abu daud dan attirmidzi
2) Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan, kerana kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع “
Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”
(HR.Muslim dan Abu Dawud)
3) jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.
عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة قالت: يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.
Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)
4) Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan roh seorang muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala, disetiap waktu dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:
” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191).
Ertinya:
“(iaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).
5) Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, pura2 fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, dimana Beliau bersabda:
” وإن أبغضكم إليّ وأبعدكم مني مجلساً يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.
“sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta’ajjub terhadap ucapannya.”
(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)
6) Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi  wasallam, sebagai teladan bagimu, dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:
” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “.
” Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam.”
(muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)
8) jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya, atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.
9) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain, seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara.Alah Ta’ala berfirman:
” يا أيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيراً منهن ” (الحجرات: الآية 11).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”
(QS.Al-Hujurat:11)
10) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an, maka berhentilah dari berbicara, apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:
: ” وإذا قرىء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204).
Ertinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat”. Qs.al a’raf :204
11) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Didalam hadits Mu’adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
” ثكلتك أمك يا معاذ. وهل يكبّ الناس في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي).
“engkau telah keliru wahai Mu’adz, tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.”
(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)
12- berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.
13- jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu, maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:
” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191)
Ertinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)
14- jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:
” سبحانك الله وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.
“maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu”
Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.
Ditulis oleh: Haya Bintu Mubarak Al-Buraik
Dari kitab: mausu’ah al-mar’ah al-muslimah: 31-34